TUGAS REVIEW JURNAL
Judul
|
:
|
Pengaruh Gadget Terhadap
Perkembangan Anak
|
Jurnal
|
:
|
Psikologi
|
Vol, No dan Hal
|
:
|
Vol 15, no 1 maret 2019, 67 – 177
|
Tahun Terbit
|
:
|
2019
|
Penulis
|
:
|
Milana Abdillah Subarkah
|
Reviewer
|
:
|
Nestiti Cahaya Inteni (15518280)
|
Tanggal Review
|
:
|
20 Maret 2020
|
- Tujuan
Penelitian : Penelitian
ini bertujuan untuk menemukan tahap – tahap yang sangat penting pada
pengaruh gadget terhadap perkembangan anak di usia 2 sampai 5 tahun dalam
belajar mengenai berbagai macam koordinasi dan visiomotorik.
- Subjek Penelitian : Pada penelitian
ini data penelitiannya diambil dari subjek anak berusia 2 sampai 5 tahun
dan para orang tuanya.
- Metode
Penelitian :
Metode penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif dengan observasi dan
dokumentasi, karena penelitian ini berupaya untuk menggambarkan bagaimana
orang tua dalam mengawasi serta mengatur kondisi tentang bagaimana dampak
teknologi gadget terhadap anak.
- Definisi
Operasional Variabel :
- Pengertian Gadget;
gadget adalah perangkat lunak elektronik kecil yang memilik
fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia gadget disebut sebagai
“acang”, gadget pada jaman sekarang ini berkembang sangat
cepat yang artinya dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan
menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih
praktis. Jadi gadget dapat disimpulkan bahwa gadget adalah
salah satu elektronik yang memiliki berbagai fitur dan aplikasi yang
menyajikan teknologi terbaru yang membantu hidup manusia dengan lebih
praktis dan memiliki fungsi khusus.
- Daya
kembang otak anak, selama tahun pertama seorang anak harus mengembangkan
suatu kepercayaan dasar (basic trust), tahun kedua ia
mulai mengembangkan dan mengarah pada penemuan identitas dirinya. Kemudian
pada usia anak sekitar 2 – 3 tahun banyak belajar mengenai berbagai macam
koordinasi dan visiomotorik. Aktivitas yang dilakuka anak akan terekam dan
tersimpan dengan jelas, aktivitas yang dilakukan anak tersebut tidak luput
dari peran media informasi dan teknologi bersamaan dengan perkembangan
anak. Masa anak – anak merupakan masa yang menuntut perhatian ekstra
karena masa itu merupakan masa yang cepat dan mudah dilihat serta diukur
namun jika terkendala oleh hambatan perkembangan maka akan mudah untuk
dilakkan intervensi sehingga mencapai kedewasaan yang sempurna. Masa anak
– anak sering disebut dengan istilah The Golden Age.
- Pola
asuh orang tua terhadap perkembangan anak. Karakter seorang anak
dibentuk melalui pendidikan karakter, pendidikan karakter yang utama dan
pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga dalam lingkungan keluarga
anak akan mempelajari dasar – dasar perilaku yang penting bagi
kehidupannya. Dalam pandangan Hurlock perlakuan orang tua terhadap anak
akan mempengaruhi sikap anak dan perilaku kedepannya. Maka dari itu
hendaknya orang tua mempersiapkan diri dan pengetahuan untuk menemukan pola
asuh yang baik, tepat dan benar dalam mendidik anak.
- Pengaruh
gadget terhadap perkembangan anak. Terdapat 2 dampak yang akan
dijelaskan dalam jurnal yaitu dampak positif dan negative. Dampak positif
yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yaitu menambah pengetahuan,
memperluas jaringan persahabatan, mempermudah komunikasi, melatih
kemampuan anak dan lain sebagainya. Namun dalam perkembangan teknologi
yang pesat terdapat dampak negative yang berpengaruh terhadap perkembangan
anak yaitu, menganggu kesehatan, dapat menganggu perkembangan anak, rawan
terhadap tindak kejahatan, dapat mempengaruhi perilaku anak.
5. Hasil
Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh gadget dengan perkembangan pada anak.
Faktor yang penting saat peranan orang tua dalam membatasi, mengawasi,
mengontrol dan memperhatikan segala aktivitas anak untuk melihat perkembangan
pada anak yang lebih baik. Pengaruh gadget dalam perkembangan anak sangat
penting untuk diketahui para orang tua karena dalam menjalani aktivitasnya
sang anak akan terbawa dampak yang nantinya akan ditimbulkan.
6. Kekurangan
dan Kelebihan Penelitian : Dalam menganalisis daya pada
penelitian yang telah dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif
dengan observasi dan dokumentasi, peneliti dapat menyimpulkan dan mendapat
hasil sesuai dan jelas seperti kejadian di lapangan. Peneliti melakukan
observasi di lapangan agar mendapat hasil yang transparan dan
sesuai dengan sebagaimana pengaruh gadget terhadap perkembangan anak.
Namun terdapat kekurangan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yaitu subjek dan objek yang diteliti peneliti tersebut tidak disebutkan
berapa jumlahnya.
Setelah saya membaca keseluruhan
jurnal terdapat beberapa pendapat pada penelitian yang telah dilakukan dan
dapat saja kaji seperti, pada psikologi perkembangan menurut Lev Semyonovich Vygotsky beliau mengungkapkan bahwa orang dewasa dan peranan dari sesama teman memainkan peranan yang jauh lebih penting terhadap proses tumbuh kembang anak. ia juga mengatakan bahwa tumbuh kembang anak pertama kali dilakukan melalui interaksi sosial yang dilakukan antar anak lalu baru bergerak ke level individu. dimana mereka mengambil makna dari apa yang mereka pelajari, selain itu ia juga melihat anak lebih sebagai orang pelajar yang belajar melalui lingkungan sosial dimana anak besar dan tinggi. hal ini juga dipengaruhi oleh anggota lain dalam lingkungan tersebut dan berpengaruh juga pada kebutuhan dan kemampuan anak.
Dalam masa perkembangan anak Jean Piaget juga menjelaskan bahwa perkembangan kognitif yang signifikan pada anak terdiri dari empat tahapan perkembangan, yaitu : Periode Sensorimotor (0-2 tahun), periode praoperasional (2-7 tahun), periode operasional konkrit (8-11 tahun) dan periode operasional formal (11 tahun sampai dewasa) dimana pada tahap pemikiran ini dicirikan dengan fungsi simbol yang ditujukan bersama objek seperti anak pra-sekolah umumnya telah terampil dalam berbahasa, mempresentasikan benda - benda dengan kata maupun gambar dalam hal ini ia sadar tentang keadaanya dan keberadaannya ditengah - tengah keluarga dengan segala kepentingannya. Dari segi psikologis, masa kanak - kanak belajar tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang belum mereka ketahui. Anak - anak yang sedang berada dalam masa serba ingin tahu juga ingin mempelajari perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat namun menurut Jovita Maria Ferlianna mengatakan bahwa perkembangan otak anak akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara langsung, misalnya dengan meraba, mendengar suara, berinteraksi dengan orang tua lain dan sebagainya. Jika orang tua tidak mengawasi sedari awal perkembangan anak maka akan timbul dampak negatif seperti kurangnya interaksi sosial anak dengan orang lain, maka dari itu para orang tua dapat memilih metode yang baik dalam mendidik anak - anaknya.
Feist, J., & Feist, G. J (2014). Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Papalia, D. E., Old s, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Dalam masa perkembangan anak Jean Piaget juga menjelaskan bahwa perkembangan kognitif yang signifikan pada anak terdiri dari empat tahapan perkembangan, yaitu : Periode Sensorimotor (0-2 tahun), periode praoperasional (2-7 tahun), periode operasional konkrit (8-11 tahun) dan periode operasional formal (11 tahun sampai dewasa) dimana pada tahap pemikiran ini dicirikan dengan fungsi simbol yang ditujukan bersama objek seperti anak pra-sekolah umumnya telah terampil dalam berbahasa, mempresentasikan benda - benda dengan kata maupun gambar dalam hal ini ia sadar tentang keadaanya dan keberadaannya ditengah - tengah keluarga dengan segala kepentingannya. Dari segi psikologis, masa kanak - kanak belajar tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang belum mereka ketahui. Anak - anak yang sedang berada dalam masa serba ingin tahu juga ingin mempelajari perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat namun menurut Jovita Maria Ferlianna mengatakan bahwa perkembangan otak anak akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara langsung, misalnya dengan meraba, mendengar suara, berinteraksi dengan orang tua lain dan sebagainya. Jika orang tua tidak mengawasi sedari awal perkembangan anak maka akan timbul dampak negatif seperti kurangnya interaksi sosial anak dengan orang lain, maka dari itu para orang tua dapat memilih metode yang baik dalam mendidik anak - anaknya.
Feist, J., & Feist, G. J (2014). Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Papalia, D. E., Old s, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Komentar
Posting Komentar